Senin, 08 Oktober 2018

Menganalisis Sebuah Berita


Tugas 1
(Ilmu Sosial Dasar)
Nama         : Raissa Maheswara Putrayanni
Kelas           : 1KA29
Npm           : 15118849
Dosen         : DIAH TURIS KAEMIRAWATI

Menilik Budaya Dan Seni Ukir Di Asmat Melihat Dunia
Menilik Budaya dan Seni Ukir di Asmat Melihat Dunia 




Asmat menyimpan keunikan dan keindahan. Tak heran budayanya telah dikenal dunia sejak lama. Dalam upaya melestarikan budaya dan tradisi ukir Asmat, acara pameran Asmat Melihat Dunia diluncurkan atas kerja sama antara Yayasan Widya Cahaya Nusantara dengan Rumah Asuh. Terbuka untuk umum hingga 8 Juni 2018, pengunjung belajar lebih jauh mengenai Asmat melalui karya ukiran yang dipamerkan dalam jumlah banyak, tak kalah dengan koleksi ukiran Asmat di Metropolitan Museum of Art di New York.

Diakui sebagai World Heritage Site oleh UNESCO, Asmat memiliki museum yang patut dilestarikan dan dimodernisasi, berisi beragam hasil karya dan kekayaan budaya yang telah turun-temurun dari generasi ke generasi. Terletak di Agats Asmat, Papua, kondisinya saat ini cenderung dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan dimana segala hasil karyanya belum dipamerkan sebagaimana semestinya di dalam sebuah museum. Rumah Asuh didukung oleh Yayasan Widya Cahaya Nusantara yang diketuai oleh Brunoto Suwandrei Arifin membangun rencana revitalisasi Museum Asmat yang telah didasari oleh hasil studi terhadap tiga museum lain yang memamerkan hasil ukiran Asmat di New York, Amsterdam, dan Paris.

Melalui pameran Asmat Melihat Dunia, Rumah Asuh dan Yayasan Widya Cahaya Nusantara menjadikan pameran ini sebagai perkenalan kembali masyarakat Indonesia kepada budaya Asmat, terutama untuk generasi muda Indonesia, dengan harapan kelak dapat mendukung usaha renovasi Museum Asmat serta melestarikan budaya dan seninya dalam jangka panjang. Hal ini disampaikan secara kolektif saat konferensi pers oleh Yori Antar (arsitek, penggagas Rumah Asuh), Brunoto Suwandrei Arifin (entrepreneur, Ketua Yayasan Widya Cahya Nusantara), dan Mitu M. Prie (konsultan komunikasi seni dan budaya).

"Kesenian dan budaya Asmat sudah terkenal di seluruh dunia. Bahkan, nama Asmat bagaikan figur/sosok selebritis yang banyak mengisi berbagai museum ethnography. Kehadiran kesenian Asmat nyaris seperti lagu wajib. Artefaknya hadir di mana-mana, khususnya di negara-negara maju. Namun, apakah Asmat telah dikenal baik di Indonesia? Rasanya pertanyaan ini perlu dijawab, khususnya oleh Generasi Zaman Now,” ujar Yori Antar, arsitek Indonesia yang tergabung dalam Rumah Asuh.


Menilik Budaya dan Seni Ukir di Asmat Melihat Dunia 



Asmat Melihat Dunia dibagi menjadi enam area berdasarkan tema karyanya, yaitu People, Home & Culture, Warrior, Asmat & Modern Approach, Tree, dan Water. Ukiran tema People mewakili leluhur, kerabat atau tokoh yang dihormati; Home & Culture mencakup bentuk Rumah Jeuw yang sakral dan dipercaya pertama kali dibangun oleh Dewa Fumeripitsj, serta Eme (tifa) yang bunyinya mengiringi tarian-tarian Asmat; Warrior merefleksikan panggilan jiwa lelaki Asmat yang membaktikan diri untuk berburu dalam bentuk tombak, busur, dan panah sebagai senjatanya; Asmat & Modern Approach mempersembahkan kepiawaian Asmat dalam mengembangkan daya artistik ukiran menjadi lampu; Tree mewakili pedoman hidup Asmat yang bertumpu pada alam yang lestari, terutama pohon yang juga dijadikan refleksi dalam hidup mereka; dan Water dipersembahkan dalam ukiran berbentuk perahu, menceritakan kemenangan Dewa Fumeripitsj di atas perahu lesung dalam pertarungan dengan buaya, serta keyakinan Asmat bahwa perahu merupakan kendaraan para leluhur menuju surga.

Menilik Budaya dan Seni Ukir di Asmat Melihat Dunia 


Mengenai konsep acara dan pameran Asmat Melihat Dunia, Jenfilia S. Arifin dari Yayasan Widya Cahaya Nusantara Youth menambahkan, akan lebih menarik, bila karya seni dan budaya itu disajikan sesuai dengan trend masa kini, sehingga mendapatkan perhatian lebih luas dari anak-anak muda. Asmat Melihat Dunia dikemas sedemikian rupa dengan konsep kekinian, sehingga dapat memunculkan seni dan budaya Asmat lebih kepermukaan.





Menganalisis Berita:
1.     What:
Apa tujuan diadakan pameran “Asmat Melihat Dunia” ini?
Jawab: untuk memperkenalkan kembali kepada masyarakat Indonesia
            terhadap kebudayaan Asmat, terutama untuk generasi muda
            Indonesia.
2.     Whare:
Dimana peristiwa dalam berita ini terjadi?
Jawab: peristiwa ini terjadi di Agsat Asmat, Papua
3.     When:
Kapan acara pameran “Asmat Melihat Dunia” berakhir?
Jawab: pameran Asmat Melihat Dunia berakhir pada 8 Juni 2018
4.     Who:
Siapa yang meluncurkan acara pameran Asmat Melihat Dunia?
Jawab: acara tersebut diluncurkan oleh Yayasan Widya Cahaya
            Nusantara yang bekerja sama dengan Rumah Asuh
5.     Why:
Mengapa UNESCO Mengakui Asmat sebagai World Heritage Site?
Jawab: Karena Asmat memiliki museum yang berisi beragam hasil karya
            dan kekayaan budaya yang telah turun-temurun dari generasi ke  
            generasi.
6.     How:
Bagaimana peristiwa ini bisa terjadi?
Jawab: peristiwa ini terjadi karena adanya kehendak untuk melestarikan berbagai  
            budaya dan seni-seni dari Suku Asmat dalam jangka panjang.





Sabtu, 06 Oktober 2018

PERANAN KELUARGA, LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT TERHADAP PERTUMBUHAN KITA


Tugas 1
(Ilmu Sosial Dasar)

Nama     : Raissa Maheswara Putrayanni
Kelas     : 1KA29
Npm      : 15118849
Dosen    : DIAH TURIS KAEMIRAWATI

PERANAN KELUARGA, LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT TERHADAP PERTUMBUHAN KITA

Lingkungan merupakan tempat dimana seorang anak tumbuh dan berkembang, sehingga lingkungan banyak berperan dalam membentuk kepribadian dan karakter seseorang. Bagi kebanyakan anak, lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak, setelah itu sekolah dan kemudian masyarakat. Keluarga dipandang sebagai lingkungan dini yang dibangun oleh orangtua dan orang-orang terdekat. Setiap keluarga selalu berbeda dengan keluarga lainnya, dalam hal ini yang berbeda misalnya cara didik keluarga, keadaan ekonomi keluarga. Setiap keluarga memiliki sejarah perjuangan, nilai-nilai, dan kebiasaan yang turun temurun yang secara tidak sadar akan akan membentuk karakter anak. Masyarakat juga memiliki peranan penting terhadap pertumbuhan kita, Masyarakat tempat anak – anak hidup dan bergaul, dengan orang dewasa yang juga memiliki peran dan pengaruh tertentu dalam pembentukan kepribadian dan perilaku anak. Disana mereka bergaul, melihat orang – orang beperilaku dan menemukan sejumlah aturan dan tuntutan yang selayaknya dipenuhi oleh yang bersangkutan.

Saya adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara.Pada saat saya kecil,saya mulai di didik oleh kedua orang tua saya agar menjadi anak yang baik.selang waktu saya sudah masuk TK bisa dibilang saya anak yang lumayan aktif dalam bergaul dan juga sangat senang untuk bermain dengan teman-teman saya, saat saya sudah mulai masuk ke sekolah dasar awal-awal nya saya sedikit pendiam dan setelah menjelang beberapa hari saya kembali menjadi diri saya yang periang dan menjalani kehidupan saya di sekolah dasar dengan menyenangkan. Saya bukan tipe orang yg sangat aktif dalam sebuah kegiatan tertentu seperti mengikuti sebuah lomba, atau pun menjadi seorang juara kelas.Saya hanya senang menikmati waktu sekolah saya dengan teman-teman saya hingga lulus.

Waktu pun terlewat begitu cepat dan saya pun masuk SMP. Saat SMP saya masih sama dalam bergaul tetapi mulai sedikit menjadi pemalas dalam belajar dan hanya senang bermain, orang tua saya pun mulai menasehati saya untuk giat dalam belajar. Tapi saya “menyepelekan” hal itu dan tetap menjadi diri saya. Tempo waktu saya sudah lulus SMP dan masuk SMK, di SMK saya bertemu teman-teman yang asik dan seru dan mengajarkan banyak hal baru pada saya, pada saat saya kelas 11 saya baru sadar setelah berulang kali di nasehati oleh kedua orang tua saya, bahwa saya harus berubah untuk masa depan saya supaya menjadi orang yang sukses. Singkat cerita, saya telah di terima menjadi mahasiswa di UNIVERSITAS GUNADARMA jurusan Sistem Informasi dan ditempatkan di kelas 1KA29. Dan atas dorongan kedua orang tua saya,saya akan melanjutkan pembelajaran saya dan memperbaiki etika saya dalam bergaul dan kelak akan membuat bangga kedua orang tua saya.

Jadi menurut saya peranan lingkungan, keluarga, dan masyarakat sangat penting terhadap pertumbuhan kepribadian kita.maka dari itu jangan salah pilih dalam bergaul dan turutilah perkataan/perintah ke dua orang tua mu karna orang tua mu tau yang terbaik untuk anak nya.



Sumber: